Kamis, 24 Oktober 2013

SAHABAT BERBULU SITA


Seorang gadis manis terlihat sedang berjalan melewati sebuah gang menuju rumahnya. Hal yang biasa dia lakukan setiap pulang atau berangkat ke sekolah dan hari ini dia pulang sedikit lebih lambat dari jadwal pulang sekolahnya dikarenakan dia harus mengikuti ekskul musik. Hujan rintik-rintik mulai membasahi bumi, kalau dia tidak cepat sampai rumahnya, mungkin hujan itu akan membasahi tubuhnya.
                “Duh sudah gerimis lagi, mana gue enggak bawa payung. Gue harus cepat sampai rumah, gue lagi malas kehujanan”, gumamnya sambil berjalan semakin cepat.

Sabtu, 12 Oktober 2013

RIVER OF LOVE


Seorang gadis manis yang bernama Melody sedang berjalan dipinggiran sungai Cisolok di kawasan air panas yang berada di Sukabumi Jawa Barat. Hal itu biasa dia lakukan ketika sedang berlibur bersama keluarganya. Sungai itu sudah menjadi tempat wajib di kunjungi saat liburan tiba bersama keluarganya. Selain tempatnya yang indah dan nyaman, sungai itu merupakan kenangan terindah bagi gadis itu. Dulu ketika dia masih kecil, dia selalu berlibur ke sungai ini bersama dua keluarga, keluarganya sendiri dan keluarga temannya, Rendi. Rendi merupakan temannya sejak umurnya 5 tahun, walaupun dia dan Rendi beda satu tahun dan satu tingkatan kelas, tapi mereka bisa berteman dengan baik. Kalau mereka sedang berlibur bersama di sungai ini, Melody dan Rendi langsung berendam air panas yang ada di tengah-tengah sungai ini atau berarung jeram bersama Friska, adik Melody atau sekedar berjalan-jalan dipinggiran sungai yang dia lakukan seperti hari ini. Namun saat Rendi kelas tiga SD, dia harus pindah ke Jakarta karena Rendi mengikuti ayahnya yang dipindah tugaskan kerjanya ke Jakarta. Sejak kepindahan Rendi ke Jakarta, Melody hanya berlibur ke sungai ini bersama keluarganya saja.
            “Kak Melody”, panggil Friska membuyarkan lamunan Melody.
            “Iya kenapa Fris?”

Kamis, 10 Oktober 2013

NAMA DIA DIANDRA


Setiap orang tua pasti ingin memiliki anak yang sempurna. Mempunyai kedua tangan dan kaki, mempunyai penglihatan yang jelas, pendengaran yang baik, dan dapat berbicara dengan baik dan jelas. Pada saat ibu kita mengandung, ayah dan ibu kita selalu berdoa agar anaknya nanti terlahir selamat, sehat dan memiliki fisik sempurna kepada Sang Pencipta. Tapi tak semua orang tua dititipi anak yang sehat dan sempurna oleh Sang Pencipta, ada sebagian orang tua di dunia ini memiliki anak terlahir tidak normal.
Nama gadis itu Diandra Amelia, dia terlahir dari keluarga sederhana yang sangat sayang dan cinta kepadanya. Walaupun dia terlahir dengan fisik tak sempurna tetapi kedua orang tuanya sabar dalam merawat dan membimbing Diandra. Diandra terlahir tanpa kedua tangan dan kaki, dia hanya punya sebuah kaki kecil sebesar telapak tangan orang dewasa. Orang tuanya menangis ketika mengetahui anaknya tidak mempunyai kaki dan tangan, tapi walaupun begitu mereka menerima dan tidak menyesali kehadiran Diandra sebagai anak mereka. Kedua orang tua Diandra sangat sabar merawat, membimbing dan mengajarinya seperti anak normal lainnya. Dan yang paling penting, orangtua Diandra tidak malu mempunyai anak dengan cacat fisik seperti dia. Karena tidak ingin selalu merepotkan kedua orang tuanya, sejak umur Diandra 5 tahun, Diandra mulai belajar mempergunakan kaki kecil yang dia miliki. Kaki kecil itu dia latih untuk makan, menulis, membaca buku, mengambil minum dan memainkan alat musik. Melihat Diandra berusaha melatih kaki kecilnya untuk melakukan aktivitas manusia pada umumnya, orang tua Diandra berusaha melarangnya. Tetapi Diandra meyakinkan orang tuanya kalau dia mampu mengerjakan aktivitasnya sendiri seperti orang normal pada umumnya.